Apa itu insektisida neonicotinoid?

Neonikotinoidadalah kelas insektisida neurotoksik yang banyak digunakan.Mereka adalah turunan sintetik dari senyawa nikotin yang membunuh hama terutama dengan mempengaruhi sistem saraf pusat serangga.

 

Cara kerja neonikotinoid

Insektisida neonicotinoidbekerja dengan mengikat reseptor asetilkolin nikotinat (nAChRs) di sistem saraf pusat serangga, menyebabkan eksitasi berlebihan pada sistem saraf dan akhirnya kelumpuhan dan kematian.Karena rendahnya distribusi reseptor ini pada manusia dan mamalia lainnya, insektisida neonicotinoid kurang beracun bagi manusia dan organisme non-target lainnya.

 

Hama yang menjadi sasaran insektisida neonicotinoid

Insektisida neonicotinoid menargetkan berbagai macam hama pertanian termasuk, namun tidak terbatas pada, kutu daun, kutu, wereng, lalat putih, kumbang kutu, kumbang emas, dan hama kumbang lainnya.Hama ini sering menyebabkan kerusakan parah pada tanaman, mempengaruhi produksi pertanian dan efisiensi ekonomi

HamaHamaHama

 

Pengenalan insektisida neonicotinoid utama

1. Asetamiprid

Keuntungan:
Efisien dan berspektrum luas: Memiliki efek pengendalian yang baik terhadap berbagai jenis hama penyengat mulut seperti kutu daun dan lalat putih.
Toksisitas rendah: toksisitas rendah terhadap manusia dan hewan, relatif ramah terhadap lingkungan.
Permeabilitas yang kuat: dapat secara efektif menembus bagian dalam tanaman dan memiliki masa persistensi yang lama.
Aplikasi:
Terutama digunakan untuk mengendalikan hama pada sayuran, pohon buah-buahan, tembakau, kapas dan tanaman lainnya.

 

2. Clothianidin

Keuntungan:
Ampuh: mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap berbagai jenis hama yang sulit dikendalikan, seperti kumbang jepang, cacing akar jagung, dan sebagainya.
Persistensi yang lama: Memiliki masa persistensi yang lama di dalam tanah dan cocok untuk digunakan sebagai bahan pengolahan tanah.
Stabilitas lingkungan: lebih stabil di lingkungan, tidak mudah terurai.
Aplikasi:
Terutama digunakan pada jagung, kedelai, kentang dan tanaman lainnya, serta beberapa tanaman kebun.

 

3. Dinotefuran

Keuntungan:
Cepat: Memiliki efek membunuh yang cepat dan dapat mengendalikan wabah hama dengan cepat.
Spektrum luas: Efektif melawan berbagai macam hama, termasuk mulut penghisap dan mulut pengunyah.
Kelarutan yang baik: larut dengan baik dalam air, sehingga cocok untuk penyemprotan dan pengolahan tanah.
Aplikasi:
Biasa digunakan untuk mengendalikan kutu daun, lalat putih, wereng dan hama lainnya pada sayuran, pohon buah-buahan, bunga dan tanaman lainnya.

 

4. Imidakloprid

Keuntungan:
Banyak digunakan: ini adalah salah satu insektisida neonicotinoid yang paling banyak digunakan.
Sangat efektif: sangat efektif melawan hama penyengat mulut seperti kutu daun, lalat putih, wereng, dll.
Serbaguna: Dapat digunakan untuk pengolahan tanah, perawatan benih, dan penyemprotan daun.
Aplikasi:
Banyak digunakan pada tanaman pangan, pohon buah-buahan, sayuran, bunga dan tanaman hutan.

 

5. Thiamethoxam

Keuntungan:
Spektrum luas: pengendalian yang baik terhadap berbagai macam hama, termasuk kutu daun, lalat putih, kumbang kutu, dll.
Sistemik: diserap oleh tumbuhan dan dialirkan ke seluruh bagian tumbuhan, memberikan perlindungan menyeluruh.
Toksisitas rendah: lebih aman bagi lingkungan dan organisme non-target.
Aplikasi:
Terutama digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman seperti jagung, gandum, kapas, kentang dan sayuran.

 

Insektisida neonicotinoid telah menjadi kelas insektisida yang sangat diperlukan dalam pertanian modern karena efisiensinya yang tinggi, toksisitasnya yang rendah, dan spektrumnya yang luas.Meskipun mempunyai efek pengendalian yang signifikan terhadap hama sasaran, terdapat beberapa risiko lingkungan dan ekologi, seperti potensi bahaya terhadap serangga menguntungkan seperti lebah.Oleh karena itu, ketika menggunakan insektisida ini, perhatian harus diberikan pada metode penggunaan yang ilmiah dan rasional untuk meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan ekologi.


Waktu posting: 04 Juni 2024