Bila busuk coklat terjadi pada buah ceri dewasa, bintik-bintik coklat kecil mula-mula muncul pada permukaan buah, kemudian menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan busuk lunak pada seluruh buah, dan buah yang sakit pada pohon menjadi kaku dan bergelantungan di pohon.
Penyebab busuk coklat
1. Resistensi terhadap penyakit.Diketahui bahwa varietas ceri besar yang berair, manis, dan berkulit tipis lebih rentan terhadap penyakit ini.Di antara varietas ceri besar yang umum, Hongdeng memiliki ketahanan terhadap penyakit yang lebih baik daripada Hongyan, Ungu Merah, dll.
2. Lingkungan penanaman.Menurut para petani, penyakit ini serius di kebun ceri di daerah dataran rendah.Hal ini mungkin disebabkan oleh buruknya kapasitas drainase di daerah dataran rendah.Jika pengairan tidak tepat atau cuaca hujan terus menerus, maka akan mudah terbentuk lingkungan dengan kelembaban tinggi bahkan penumpukan air di sawah sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terjadinya busuk coklat ceri.
3. Suhu dan kelembapan tidak normal.Kelembapan yang tinggi merupakan faktor kunci timbulnya penyakit busuk coklat, terutama saat buah sudah matang.Jika cuaca hujan terus menerus, busuk coklat ceri sering kali menjadi bencana, menyebabkan banyak buah busuk dan menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.
4. Kebun ceri tutup.Ketika petani menanam pohon sakura, jika ditanam sangat rapat maka akan menyebabkan sulitnya sirkulasi udara dan meningkatkan kelembapan sehingga kondusif bagi terjadinya penyakit.Selain itu, jika cara pemangkasan yang tidak tepat juga akan menyebabkan kebun menjadi tertutup dan ventilasi serta permeabilitas menjadi buruk.
Tindakan pencegahan dan pengendalian
1. Pencegahan dan pengendalian pertanian.Bersihkan daun dan buah yang berguguran di tanah dan kubur dalam-dalam untuk menghilangkan sumber bakteri yang melewati musim dingin.Pangkas dengan benar dan pertahankan ventilasi dan transmisi cahaya.Pohon sakura yang dibudidayakan di kawasan lindung harus diberi ventilasi tepat waktu untuk mengurangi kelembapan di dalam gudang dan menciptakan kondisi yang tidak kondusif bagi terjadinya penyakit.
2. Pengendalian kimia.Mulai dari tahap perkecambahan dan perluasan daun, semprotkan larutan tebuconazole 43% SC 3000 kali, larutan tiofanat metil 70% WP 800 kali, atau larutan karbendazim 50% WP 600 kali setiap 7 hingga 10 hari.
Waktu posting: 15 April-2024